B.1. Tataniaga Pertanian
Khol
dan uhl (2002)
mendefinisikan tataniaga sebagai
suatu aktivitas bisnis yang
didalamnya terdapat aliran barang dan
jasa dari titik produksi sampai ke
titik konsumen. Produksi adalah
penciptaan kepuasan, proses
membuat kegunaan barang dan
jasa. Kepuasan dibentuk dari
proses produktif yang diklasifikasikan menjadi
kegunaan bentuk, tempat,
waktu dan kepemilikan.
Pendekatan dalam
tataniaga pertanian dikelompokan
menjadi pendekatan kelembagaan
(institutional approach),
pendekatan fungsi (fungtional
approach), pendekatan barang (the commodity approach)
dan pendekatan sistem
(sistim approach).
1.
Pendekatan Kelembagaan (institutional approach)
Yaitu suatu
pendekatan yang menekankan
untuk mempelajari pemasaran dari
segi organisasi lembaga-lembaga yang
turut serta dalam proses
penyampaian barang dan
jasa dari titik
produsen sampai titik konsumen. Lembaga-lembaga yang terlibat
dalam proses penyampaian barang dan jasa
antara lain: produsen,
pedagang besar dan pedagang pengecer.
2. Pendekatan Fungsi (fungtional approach)
Adalah mengklasifikasikan aktivitas-aktivitas dan
tindakan atau
perlakuan-perlakuan ke dalam fungsi yang
bertujuan untuk menyampaikan
proses
penyampaian barang dan
jasa. Adapun fungsi pemasaran
terdiri
dari tiga fungsi pokok, yaitu:
a.
Fungsi pertukaran :
- Penjualan
: Mengalihkan barang
ke pembeli dengan
harga yang memuaskan.
- Pembelian :
Mengalihkan barang dari
penjual dan pembeli dengan harga yang memuaskan.
b. Fungsi
pengadaan secara fisik
- Pengangkutan
: Pemindahan barang
dari tempat produksi
dan atau tempat penjualan ke tempat-tempat dimana barang tersebut akan terpakai (kegunaan tempat).
- Penyimpanan :
Penahanan barang selama
jangka waktu antara dihasilkan atau diterima sampai dijual
(kegunaan waktu).
c. Fungsi pelancar
- Pembiayaan : Mencari dan mengurus modal uang
yang berkaitan dengan
transaksi-transaksi dalam arus
barang dari sektor produksi sampai sektor konsumsi.
- Penanggungan risiko
: Usaha untuk mengelak atau mengurangi kemungkinan rugi
karena barang yang
rusak, hilang, turunnya harga dan tingginya biaya.
- Standardisasi dan
Grading : Penentuan
atau penetapan dasar penggolongan (kelas
atau derajat) untuk
barang dan memilih barang untuk dimasukkan ke dalam
kelas atau derajat yang telah ditetapkan dengan jalan standardisasi.
- Informasi
Pasar : Mengetahui
tindakan-tindakan yang berhubungan
dengan fakta-fakta yang terjadi, penyampaian fakta, menafsirkan fakta dan mengambil kesimpulan
akan fakta yang terjadi.
3. Pendekatan barang (the commodity approach)
Yaitu suatu
pendekatan yang menekankan
perhatian terhadap kegiatan atau tindakan-tindakan yang
diperlakukan terhadap barang dan jasa yang selama proses penyampaiannya
mulai dari titik produsen sampai ke titik konsumen. Pendekatan
ini menekankan pada komoditi yang akan diamati.
4. Pendekatan Sistem (sistim approach)
Yaitu
merupakan suatu kumpulan
komponen-komponen yang
bekerja secara bersama-sama
dalam suatu cara
yang terorganisir. Suatu komponen
dari suatu sistem, mungkin merupakan suatu
system tersendiri yang lebih kecil yang dinamakan subsistem
B.2. Saluran Tataniaga
Menurut
Kotler (2002), saluran
tataniaga adalah serangkaian
lembaga yang melakukan semua fungsi
yang digunakan untuk menyalurkan produk
dan status kepemilikannya dari
produsen ke konsumen. Produsen memiliki peranan utama
dalam menghasilkan barang-barang
dan sering melakukan
sebagian kegiatan pemasaran, sementara
itu pedagang menyalurkan
komoditas dalam waktu, tempat,
bentuk yang diinginkan konsumen. Hal ini
berarti bahwa saluran tataniaga yang berbeda akan memberikan keuntungan yang
berbeda pula kepada masing-masing lembaga yang terlibat dalam kegiatan
tataniaga tersebut.
Saluran
tataniaga dari suatu komoditas perlu diketahui untuk menentukan
jalur mana yang
lebih efisien dari
semua kemungkinan jalur-jalur
yang dapat ditempuh. Selain
itu saluran pemasaran
dapat mempermudah dalam
mencari besarnya margin yang diterima tiap lembaga yang terlibat.
Menurut
Kotler dan Amstrong
(2001), Saluran tataniaga
terdiri dari serangkaian lembaga tataniaga atau perantara yang akan memperlancar kegiatan
tataniaga dari tingkat
produsen sampai tingkat
konsumen. Tiap perantara yang melakukan tugas membawa
produk dan kepemilikannya lebih
dekat ke pembeli akhir yang merupakan satu tingkat
saluran. Saluran nol-tingkat (saluran tataniaga nol-langsung) terdiri dari
produsen yang menjual langsung ke
konsumen akhir. Saluran satu-tingkat
terdiri dari satu
perantara penjual, yaitu
pengecer. Saluran dua-tingkat
dari dua perantara, seperti pedagang besar dan pengecer. Saluran tiga-tingkat dalam
saluran tataniaga barang
konsumsi memiliki tiga perantara,
yaitu pedagang besar, pemborong dan pengecer.
B.3. Marjin Tataniaga
Marjin
tataniaga didefinisikan sebagai perbedaan harga atau selisih harga yang
dibayar konsumen dengan harga yang diterima petani produsen atau dapat pula
dinyatakan sebagai nilai dari
jasa-jasa pelaksanaan kegiatan tataniaga sejak dari tingkat produsen
sampai ke titik konsumen akhir. Kegiatan untuk memindahkan barang
dari titik produsen
ke titik konsumen
membutuhkan pengeluaran baik
fisik maupun materi. Pengeluaran yang harus dilakukan untuk menyalurkan
komoditi dari produsen ke konsumen disebut biaya tataniaga.
Hammond dan Dahl (1977) menyatakan bahwa marjin
tataniaga menggambarkan perbedaan harga
di tingkat konsumen
(Pr) dengan harga di tingkat produsen
(Pf). Setiap lembaga
pemasaran melakukan fungsi-fungsi
pemasaran yang berbeda
sehingga menyebabkan perbedaan
harga jual dari lembaga satu dengan yang lainnya
sampai ke tingkat konsumen akhir.
Semakin banyak lembaga pemasaran
yang terlibat semakin
besar perbedaan harga
antar produsen dengan harga di tingkat konsumen. Secara grafis marjin tataniaga dapat dilihat
pada gambar berikut ini :
Marjin pemasaran pada suatu saluran pemasaran
tertentu dapat dinyatakan sebagai jumlah dari marjin pada masing-masing lembaga
tataniaga yang terlibat.
Rendahnya biaya tataniaga
suatu komoditi belum
tentu mencerminkan efisiensi yang tinggi.
Salah satu indikator yang berguna
dalam melihat efisiensi kegiatan tataniaga
adalah dengan membandingkan
persentase atau bagian
harga yang diterima petani
(farmer’s share) terhadap harga yang dibayar konsumen akhir.
Tingkat
efisiensi tataniaga juga
dapat diukur melalui
besarnya rasio keuntungan
terhadap biaya tataniaga. Rasio
keuntungan terhadap biaya tataniaga didefinisikan sebagai
besarnya keuntungan yang
diterima atas biaya
tataniaga yang dikeluarkan. Semakin meratanya penyebaran
rasio keuntungan terhadap biaya
maka dari segi operasional sistem tataniaga akan semakin efisien. (Limbong dan
Sitorus, 1987)
B.4. Pemasaran
Perkembangan dunia usaha pada dewasa ini
ditandai dengan makin tajamnya persaingan. Oleh karena itu, peranan pemasaran
semakin penting dan merupakan ujung tombak setiap perusahaan. Keberhasilan
usaha suatu perusahaan ditentukan oleh keberhasilan pemasarannya. Pemasaran
merupakan kunci keberhasilan usaha perusahaan.
Dalam pemasaran komoditi pertanian terdapat
pelaku-pelaku ekonomi yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung. Proses pemasaran merupakan proses yang sedang dan terus
berlangsung dan membentuk suatu sistem. Suatu sistem pemasaran tersusun atas
beberapa sub-sistem yang saling berinteraksi satu sama lain, yang sangat
menentukan hasil akhir dari suatu sistem itu sendiri.
Dalam membahas pemasaran pertanian tidak terlepas dari konsep pasar,
pemasaran dan pemasaran pertanian. Adapun pemasaran pertanian merupakan bagian
dari ilmu pemasaran pada umumnya, tetapi dianggap sebagai suatu ilmu yang
berdiri sendiri. Anggapan ini didasarkan pada karakteristik produk pertanian
serta subyek dan obyek pemasaran pertanian itu sendiri. Dalam mendefinisikan pasar, perlu diperhatikan
adanya pihak-pihak yang terlibat dalam aktivitas pemasaran.
Pasar secara sempit
didefinisikan sebagai lokasi geografis, dimana penjual dan pembeli bertemu
untuk mengadakan transaksi faktor produksi, barang, dan jasa (Sudiyono, 2004). Pasar
dalam arti modern berarti suatu proses aliran barang dari produsen ke konsumen
yang disertai penambahan guna barang baik guna tempat, waktu, bentuk dan
kepemilikan.
Berdasarkan beberapa definisi
di atas, pasar dapat didefinisikan sebagai tempat ataupun terjadinya pemenuhan
kebutuhan dan keinginan dengan menggunakan alat pemuas yang berupa barang
ataupun jasa, dimana terjadi pemindahan hak milik antara penjual dan pembeli.
Secara umum pemasaran dianggap sebagai proses aliran barang yang terjadi
dalam pasar. Dalam pemasaran ini barang mengalir dari produsen ke konsumen
akhir yang disertai pnambahan guna bentuk melalui proses pengolahan, guna
tempat melalui proses pengangkutan dan guna waktu melalui proses
penyimpanan.dalam mendefinisikan proses pemasaran ini sangat tergantung posisi
seseorang yang terlibat dala proses pemasaran. Ada beberapa definisi pemasaran yang dikemukakan oleh beberapa para ahli,
antara lain :
1.
Menurut King
Pemasaran merupakan pengambilan keputusan dan
pelaksanaan, termasuk perencanaan dan penetapan aktivitas untuk memenuhi
kebutuhan konsumen yang berupa barang.
2.
Menurut Fisk
Pemasaran ialah segala usaha bisnis sehingga dapat
memenuhi kebutuhan barang dan jasa yang diinginkan oleh semua konsumen.
3.
Menurut Schewe dan Smith
Pemasaran
adalah aktivitas-aktivitas dimana badan usaha melakukan promosi untuk
menyampaikan barang dan jasa antara perusahaan dan masyarakat.
4.
Menurut Downey dan Erikson
Pemasaran merupakan ilmu yang menelaah terhadap aliran
produk secara fisik dan ekonomis dari produsen melalui lembaga pemasaran kepada
konsumen.
Dengan melihat beberapa definisi pasar dan pemasaran seperti di atas,
maka dapat dikemukakan definisi dari pemasaran pertanian itu sendiri, yaitu
sebagai berikut :
1.
Menurut FAO (1958)
Pemasaran pertanian adalah serangkaian kegiatan ekonomi
berturut-turut yang terjadi selama perjalanan komoditi hasil-hasil pertanian
mulai dari produsen primer sampai ke tangan konsumen.
2.
Menurut Breimeyer (1973)
Pemasaran pertanian adalah kegiatan-kegiatan yang
terjadi diantara usahatani dan konsumen. Definisi ini menegaskan bahwa
pemasaran pertanian terjadi setelah usaha tani (marketing post the farm) dan produksi terjadi pada usahatani (production on the farm).
3.
Menurut John Philips (1968)
Pemasaran pertanian adalah semua aktivitas perdagangan
yang meliputi aliran barang-barang dan jasa-jasa secara fisik dari pusat
produksi pertanian ke pusat konsumsi pertanian.
Tataniaga merupakan salah satu cabang aspek pemasaran yang menekankan
bagaimana suatu produksi dapat sampai ke tangan konsumen (distribusi).
Tataniaga dapat dikatakan efisien apabila mampu menyampaikan hasil produksi
kepada konsumen dengan biaya semurah-murahnya dan mampu mengadakan pembagian
keuntungan yang adil dari keseluruhsn harga yang dibayar konsumen kepada semua
pihak yang ikut serta dalam kegiatan produksi dan tataniaga. (Rahardi, 2000).
Definisi tataniaga di atas didasarkan pada konsep inti tataniaga sebagai berikut:
1.
Kebutuhan, keinginan, dan permintaan
2.
Produk
3.
Utilitas, nilai dan kepuasan
4.
Pertukaran, transaksi, dan hubungan
5.
Pasar
6.
Pemasaran dan pemasar.
Tataniaga sayuran, sebagai salah satu produk pertanian, masih kurang
efisien, yaitu kurang adilnya pembagian keuntungan. Hal ini tergambar dari
sangat rendahnya harga produk sayuran di tingkat pengusaha produsen sayuran,
terutama pengusaha sayuran skala kecil (petani). Untuk menanggulangi masalah
itu perlu diketahui mata rantai distribusi beserta permasalahannya.
Dalam bisnis sayuran terdapat
tiga pendukung yang memegang peranan penting dalam sistem distribusinya.
Ketiganya adalah konsumen, petani, dan pengusaha perantara. Konsumen adalah
orang terakhir atau pembeli terakhir suatu produksi sayuran. Petani adalah
pengusaha yang langsung berhubungan dengan proses produksi sayuran. Sedangkan
pengusaha perantara adalah pengusaha yang tidak berhubungan langsung dengan
proses produksi sayuran, melainkan sebagai penyalur produksi sayuran. Berikut
ini beberapa pengusaha perantara sayuran :
1.
Pedagang
pengumpul, yaitu pedagang yang mengumpulkan barang-barang hasil pertanian dari
petani produsen, dan kemudian memasarkannya kembali dalam partai besar kepada
pedagang lain.
2.
Pedagang
besar, yaitu pedagang yang membeli hasil pertanian dari pedagang pengumpul dan
atau langsung dari produsen, serta menjual kembali kepada pengecer dan pedagang
lain dan atau kepada pembeli untuk industri, lembaga, dan pemakai komersial
yang tidak menjual dalam volume yang sama pada konsumen akhir.
Pedagang pengecer, yaitu
pedagang yang menjual barang hasil pertanian ke konsumen dengan tujuan memenuhi
kebutuhan dan keinginan konsumen dalam partai kecil. (Rahardi, 2000).
Kebutuhan adalah suatu keadaan dirasakannya ketiadaan kepuasan dasar
tertentu. Kebutuhan merupakan
kekuatan dasar yang mendorong pelanggan untuk ambil bagian dan terlibat dalam
pertukaran. Keinginan adalah kehendak yang kuat akan pemuas yang spesifik
terhadap kebutuhan yang lebih mendalam. Keinginan mencerminkan hasrat atau
preferensi seseorang terhadap cara-cara tertentu dalam memuaskan kebutuhan
dasar. Permintaan adalah keinginan akan produk yang spesifik yang didukung oleh
kemampuan dan kesediaan untuk membeliya. Oleh karena itu, keinginan akan
berubah menjadi permintaan, bilamana didukung dengan daya beli.
Produk adalah sesuatu yang
dapat ditawarkan kepada seseorang untuk memuaskan suatu kebutuhan atau
keinginan. Dengan demikian, para produsen harus mencurahkan perhatian baik
terhadap produk maupun jasa (pelayanan) yang diberikan oleh produk tersebut.
Pelanggan membeli produk karena produk tersebut memuaskan suatu kebutuhan.
Makin dekat letak suatu produk aktual dengan produk ideal menunjukkan tingkat
utilitas (nilai kegunaan) yang semakin tinggi. Seorang yang rasional pasti akan
berusaha memaksimumkan utilitas, artinya ia akan memilih produk yang
menghasilkan utilitas yang paling besar per rupiah yang dikeluarkannya. Nilai
merupakan fungsi dari tampilan produk, jasa dan harga instrinsik.
Kepuasan adalah manfaat yang
diberikan sesuatu produk sesuai dengan yang diharapkan atau didambakan
pelanggan, baik secara fungsional dan emosional. Pelanggan membeli manfaat,
bukan produk.
Pertukaran adalah tindakan
untuk memperoleh produk yang dikehendaki dari seseorang dengan menawarkan suatu
yang lain sebagai balasannya. Pertukaran merupakan cara seseorang untuk
memuaskan kebutuhan dan keinginannya. Pertukaran terjadi di dalam pasar yang
terdiri dari semua pelanggan potensial yang mempunyai kebutuhan atau keinginan
tertentu yang mungkin bersedia dan mampu melibatkan diri dalam suatu pertukaran
guna memuaskan kebutuhan dan keinginan tersebut. Dengan adanya pertukaran, maka
muncullah pemasaran. Pemasaran adalah pengidentifikasian calon mitra
pertukaran, mengembangkan penawaran, mengkomunikasikan informasi, mengirimkan
produk dan mengumpulkan pembayaran. Pemasar adalah seseorang yang mencari
sumberdaya dari orang lain dan bersedia menawarkan sesuatu yang bernilai
sebagai imbalannya.
REVIEW HANYA SAMPAI DI SINI, SILAHKAN DOWNLOAD UNTUK MELANJUTKAN
Bermanfaat? click like :D
Mau tau kelanjutannya? silahkan click link download di bawah ini
Anda akan dibawa menuju ke halaman iklan, setelah 5 detik pada bagian pojok kanan atas akan keluar pesan SKIP AD.
Setelah SKIP AD di click anda baru akan dibawa menuju ke halaman download.
Harap maklum, ini guna menunjang kelangsungan blog ini :D
9 comments:
MATURNUWON SANGET GAN
terima kasih banyak, ini sangat membantu saya
referensinya mana sob..kasit tau saya
thank's materi nya bro sangat berguna, saya dari unsoed juga
terimakasih telah berbagi ilmu. semoga sukses
ikut ambil manfaat ..manab..terimakasih !
Mantap buk Eko
Saya akan merekomendasikan siapa pun yang mencari pinjaman Bisnis ke Le_Meridian, mereka membantu saya dengan pinjaman Empat Juta USD untuk memulai bisnis Quilting saya dan itu cepat. Ketika mendapatkan pinjaman dari mereka, mengejutkan betapa mudahnya mereka bekerja. Mereka dapat membiayai hingga jumlah $ 500.000.000.000 (Lima Ratus Juta Dolar) di wilayah mana pun di dunia selama ada 1,9% ROI yang dapat dijamin pada proyek tersebut. Prosesnya cepat dan aman. Itu benar-benar pengalaman positif. Hindari penipu di sini dan hubungi Layanan Pendanaan Le_Meridian Di. lfdsloans@lemeridianfds.com / lfdsloans@outlook.com. WhatsApp ... + 19893943740. jika Anda mencari pinjaman bisnis.
Post a Comment